ritel melanjutkan materi E
a.
Radio
Frequency Identification (RFID)
Radio Frequency Identification (RFID) atau identifikasi frekuensi radio, biasanya alat
ini dipasang dalam produk, ada beberapa bentuk dari Radio Frequency Identification (RFID). Dari yang besar sampai
bentuk terkecil, berbeda dengan barcode yang hanya bisa digunakan atau
diidentifikasi dengan kode tapi Radio
Frequency Identification (RFID) dilakukan dengan menggunakan gelombang
radio. Dalam perusahan bisnis ritel misalnya saja beberapa toko sudah banyak
yang memasang alat ini, alat ini digunakan untuk menghindari adanya barang yang
diambil tanpa membayar misalnya, ketika melewati pintu yang sudah dipasang alat
maka alat tersebut akan berbunyi dalam hal tersebut Radio Frequency Identification (RFID) dilakukan untuk pelacakan
barang.
Manfaat dalam menggunakan Radio Frequency Identification (RFID) yaitu ( Singh, 2014, p. 1052):
1) Dapat mengurangi biaya-biaya yang akan timbul, misalnya untuk
biaya gudang dan tenaga kerja, karena dalam pelacakan tidak diperlukan banyak
tenaga dari tenaga kerja karena sudah digantikan dengan mesin.
2)
Dapat melacak keberadaan produk dengan
lebih cepat.
Tetapi dalam menggunakan Radio Frequency Identification (RFID)
ada beberapa hal yang harus dipertimbangkan yaitu (Levy dan Weitz, 2004): 1)
Harga Radio Frequency Identification (RFID)
yang relatif mahal.
2) Biasanya lebih diutamakan untuk digunakan pada barang dengan
harga yang tinggi.
3) Harus menggunakan data yang sangat banyak dalam pemrosesannya,
padahal terkadang alat yang digunakan dapat memproses data yang terbatas saja.
b.
Universal
Price Code (UPC)
Universal Price Code (UPC) atau biasa disebut kode batang pada barang (barcode). Universal Price Code (UPC) yaitu kode pada satu barang yang
digunakan secara universal atau menyeluruh pada satu produk misalnya produk A
mempunyai barcode yang sama untuk seluruh Indonesia. Untuk membaca barcode
dibutuhkan mesin khusus pada mesin kasir.
Manfaat dalam menggunakan kode barcode ini yaitu:
1) Proses input barang ke sistem akan lebih cepat karena cukup
dengan men-scan kode maka barang
otomatis langsung masuk ke dalam sistem.
2)
3) Adanya peningkatan kinerja manajemen dalam perusahaan bisnis
ritel karena proses yang lebih cepat dan tepat sehingga hampir tidak terjadi
kesalahan dalam input barang.
3) Teknologi dalam Distribusi
Secara mendasar,
menurut Singh (2014) perkembangan yang cukup signifikan atas penggunaan
teknologi untuk perusahaan dalam industri retail ini. Perkembangan penggunaan
teknologi ini utama dipengaruhi oleh: a) Menurunnya biaya pembelian komputer.
b)
Meningkatnya variasi mesin yang tersedia.
c)
Meningkatnya kepedulian manajemen akan teknologi.
d)
Meningkatnya pilihan paket perangkat
lunak yang tersedia.
e)
Meningkatnya
kemampuan dan kecanggihan alat pemrogaman dan perancangan dalam industri ini.
f)
Meningkatnya tuntutan
akan kecanggihan alat perencanaan taktis dan
strategis.
g)
Meningkatnya
kemampuan komunikasi yang menghasilkan keseimbangan antara pengolahan terbesar
dan basis data terpusat.
h)
Cukup meningkatnya
teknologi pengumpulan data dengan adanya terminal jinjing, radio, unit EPOS,
dan scanner laser.
1.
Contoh
Sistem Informasi Manajemen
Beberapa contoh
konkret penerapan sistem informasi manajemen yaitu sebagai berikut:
1) Enterprise Resource Planning (ERP)
Sistem ERP ini
biasanya digunakan oleh sejumlah perusahaan besar dalam mengelola manajemen dan
melakukan suatu pengawasan yang saling terintegrasi terhadap unit bidang kerja
Keuangan, Accounting, Sumber Daya Manusia, Pemasaran, Operasional, dan
Pengelolaan Persediaan.
2) Supply Chain Management (SCM)
Sistem SCM ini
sangat bermanfaat bagi pihak manajemen di mana data data yang disajikan
terintegrasi mengenai manajemen suplai bahan baku, mulai dari pemasok,
produsen, pengecer, hingga konsumen akhir.
3) Transaction Processing System (TPS)
TPS ini berguna
untuk suatu proses data dalam jumlah yang besar dengan transaksi bisnis yang
rutin. Program ini biasa diaplikasikan untuk manajemen gaji dan inventaris.
Contohnya yaitu pada aplikasi yang digunakan untuk Bantuan Keuangan Desa
Pemprov Jawa Timur.
4) Office Automation System (OAS)
Sistem aplikasi ini
berguna untuk melancarkan sebuah komunikasi antardepartemen dalam suatu
perusahaan dengan cara mengintegrasikan server-
5) Knowledge Work System (KWS)
Sistem informasi KWS ini mengintegrasikan satu
pengetahuan baru ke dalam organisasi. Dengan ini, diharapkan para tenaga ahli
mampu menerapkannya dalam pekerjaan mereka.
Komentar
Posting Komentar