Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2020

E.Proses Keputusan Pembelian Konsumen

E. Proses Keputusan Pembelian Konsumen Proses keputusan pembelian konsumen konsumen melewati 5 tahap dalam proses pembelian sebuah produk. Lima tahap ini tidak berlaku untuk pembelian dengan keterlibatan yang rendah, karena tahapan ini menampung seluruh cakupan pertimbangan yang muncul saat konsumen menghadapi pembelian baru dengan keterlibatan yang tinggi. Proses ini adalah petunjuk untuk mempelajari bagaimana konsumen membuat suatu keputusan. Lima tahap proses keputusan pembelian konsumen ungkapan Kotler dan Keller (2012:184) yang dialih bahasakan oleh Bob Sabran, digambarkan sebagai berikut: Gambar 5.2 Lima Tahap Proses Keputusan Pembelian Konsumen Sumber: Kotler dan Koller yang dialihkan bahasakan oleh Bob Sabran (2012:184) Penjelasan dari gambar di atas adalah sebagai berikut: 1.          Pengenalan Masalah Proses pembelian dimulai saat konsumen mengenali sebuah masalah atau ke

model perilaku konsumen

  D. Model Perilaku Konsumen Banyak faktor yang memengaruhi perilaku konsumen dalam keputusan pembelian barang dan jasa. Mempelajari dan menganalisis perilaku konsumen dalam keputusan pembelian adalah hal yang penting, sebab dengan pengetahuan dasar yang baik mengenai perilaku konsumen akan dapat memberi masukan yang berarti bagi perencanaan strategi perusahaan. Dalam analisis perilaku konsumen perlu dikaji dasar pertimbangan konsumen dalam melakukan pembelian. Pada dasarnya, barang dan jasa yang dibeli oleh konsumen adalah untuk memenuhi kebutuhan. Konsumen akan memilih barang-barang yang dapat memenuhi harapannya, barang-barang yang diperkirakan tidak memenuhi harapannya, tentu saja tidak akan dibeli. Ujang Sumarwan (2011:5) mengungkapkan bahwa perilaku konsumen adalah semua kegiatan, tindakan, serta proses psikologis yang mendorong tindakan tersebut pada saat sebelum membeli, ketika membeli, menggunakan, menghabiskan produk dan jasa setelah melakukan hal-hal di atas atau

Bisnis Ritel

  C. Tipe Perilaku Pembelian Perilaku pembelian konsumen mempunyai empat tipe dalam pembelian sebuah produk yang dikemukakan oleh Kotler dan Keller yang dialih bahasakan oleh Bob Sabran (2012) yaitu: (a)        Perilaku pembelian rumit: konsumen menempuh perilaku membeli yang kompleks bila mereka semakin terlibat dalam kegiatan membeli dan menyadari perbedaan penting di antara beberapa merek produk yang ada. Para pemasar produk mengharapkan adanya keterlibatan yang mendalam, yaitu harus memahami pengumpulan informasi dan perilaku menilai dari para konsumen yang melakukan pertimbangan mendalam. Pemasar perlu mengembangkan strategi untuk membantu pembeli dalam mempelajari ciri-ciri golongan produk dan tingkat kelapangan secara efektif. (b)        Pembelian pengurangan ketidaknyamanan: pembeli akan memilih pilihan produk yang tersedia, akan tetapi dia akan cepat membeli karena perbedaan merek tidak ditekankan. Setelah membeli, konsumen mungkin akan mengalami ketidakcocokan, lalu ko