Bisnis Ritel

 

C. Tipe Perilaku Pembelian

Perilaku pembelian konsumen mempunyai empat tipe dalam pembelian sebuah produk yang dikemukakan oleh Kotler dan Keller yang dialih bahasakan oleh Bob Sabran (2012) yaitu:

(a)       Perilaku pembelian rumit: konsumen menempuh perilaku membeli yang kompleks bila mereka semakin terlibat dalam kegiatan membeli dan menyadari perbedaan penting di antara beberapa merek produk yang ada. Para pemasar produk mengharapkan adanya keterlibatan yang mendalam, yaitu harus memahami pengumpulan informasi dan perilaku menilai dari para konsumen yang melakukan pertimbangan mendalam. Pemasar perlu mengembangkan strategi untuk membantu pembeli dalam mempelajari ciri-ciri golongan produk dan tingkat kelapangan secara efektif.

(b)       Pembelian pengurangan ketidaknyamanan: pembeli akan memilih pilihan produk yang tersedia, akan tetapi dia akan cepat membeli karena perbedaan merek tidak ditekankan. Setelah membeli, konsumen mungkin akan mengalami ketidakcocokan, lalu konsumen mulai mempelajari banyak hal lain dan berusaha untuk membenarkan keputusannya guna mengurangi ketidakcocokan. Implikasi situasi tersebut bagi pemasar bahwa penentuan harga, lokasi yang baik, dan tenaga jual yang efektif adalah penting untuk memengaruhi pilihan merek.

(c)       Perilaku pembelian karena kebiasaan: terbukti bahwa konsumen yang tidak terlibat dalam keputusan yang mendalam (low involvement) bila membeli sesuatu yang harganya relatif murah atau produk yang sering dibeli, misalnya sabun mandi, dalam hal ini pemasar memerlukan keterlibatan rendah dengan sedikit perbedaan merek, akan menjumpai keefektifan dalam memanfaatkan promosi.

(d)     

D.

Perilaku pembelian yang mencari variasi: dalam beberapa situasi pembelian, keterlibatan konsumen yang rendah, tetapi ditandai dengan perbedaan merek yang nyata. Dalam situasi ini konsumen sering melakukan penggantian merek, yang terjadi adalah memperoleh keragaman, bukan karena tidak puas.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

lanjutan E. Menganalisis Manajemen Persediaan dalam Bisnis Ritel